KeberagamanHarus Membentuk Masyarakat Indonesia Yang Memiliki Toleransi Dan - Seputar Bentuk. Keberagaman Masyarakat Indonesia Dalam Bingkai Bhineka Tunggal Ika (Materi PKN SMP/MTS Kelas IX - Halaman 95 s/d 116) Keberagaman harus membentuk masyarakat Indonesia yang memiliki toleransi dan sikap saling - Brainly.co.id.
Mahasiswa/Alumni Universitas Muria Kudus13 Juli 2022 1649Jawaban yang benar adalah a. Komitmen persatuan bangsa dalam keberagaman. Yuk simak pembahasan berikut. Keberagaman adalah suatu kondisi dalam masyarakat yang terdapat banyak perbedaan dalam berbagai bidang. Perbedaan itu meliputi suku bangsa, ras, agama, keyakinan, ideologi politik, sosial budaya dan ekonomi dan lainnya. Keberagaman harus membentuk masyarakat Indonesia yang memiliki toleransi dan sikap saling menghargai. Oleh karena itu, diperlukan adanya komitmen persatuan bangsa dalam keberagaman. Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah a. Komitmen persatuan bangsa dalam keberagaman.Adanyaperbedaan yang datang dari berbagai suku, budaya, agama, ras, dan etnik tentunya akan memberikan pembelajaran pada siswa bahwa Indonesia kaya akan keberagaman. Manfaat keberagaman di lingkungan sekolah ini akan menjadi contoh nyata kepada siswa bahwa meskipun ada banyak suku dan ras, kita semua tetap bisa rukun dan bersatu. ilustrasi gambar toleransi IndonesiaNegara indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki semboyan “Bhineka Tunggal Ika”, walaupun berbeda-beda namun kita tetap satu jua. Keanekaragaman suku, agama, ras, dan kebudayaan adalah anugerah yang diberikan Tuhan untuk negara Indonesia yang wajib kita syukuri sebagai bangsa Indonesia. Oleh sebab itu, kita harus menumbuhkan rasa kesatuan dan persatuan Indonesia. Tanpa adanya persatuan dan kesatuan dalam negara yang beranekaragam suku, ras, agama, dan kebudayaan bisa memicu adanya konflik yang diakibatkan oleh perbedaan-perbedaan kepentingan ,bahkan akan menimbulkan diskriminasi atas kelompok mayoritas terhadap kelompok minoritas. Untuk menumbuhkan sikap persatuan dan kesataun serta menjadikan negara aman dan damai dari ancaman dalam negeri. Kita harus menjunjung tinggi toleransi dalam umat beragama dan menghormati antar hak serta kewajiban yang ada di antara sesama demi terciptanya kehidupan yang tentram, rukun, damai, dan menjaga keutuhan negara Indonesia. Toleransi dijadikan sebagai kunci perdamaian yang patut menurut Pasal 28E ayat 1 Undang-Undang Dasar Tahun 1945 “UUD 1945” “Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut agamanya, memilih pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan, memilih kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di wilayah negara dan meninggalkannya, serta berhak kembali.”Toleransi, secara bahasa berasal dari bahasa latin tolerance yang berarti menahan diri, sabar atau membiarkan sesuatu yang terjadi. Toleransi disimpulkan sebagai sikap untuk saling menghargai dan menghormati baik pendapat mengenai suku, ras, budaya, profesi, gender, dan agama dalam lingkungan masyarakat terhadap sesuatu yang berbeda atau mungkin bertentangan dengan apa yang menjadi keyakinan kita serta pendapat kita sendiri. Toleransi juga dimaknai sebagai kemampuan setiap orang untuk bersabar dan menahan diri dari hal-hal yang tidak sejalan Tillman toleransi adalah sebuah sikap untuk saling menghargai, melalui pengertian dengan tujuan untuk kedamaian. Toleransi disebut-sebut sebagai faktor esensi dalam terciptanya sebuah dunia PBB yang mengurusi pendidikan dan kebudayaan Unesco, mengartikan toleransi sebagai sikap saling menghormati, saling menerima, saling menghargai di tengah keragaman budaya, kebebasan berekspresi dan karakter Agama Kemenag mengatakan, tingkat toleransi umat beragama di Indonesia cukup tinggi, meski indeksnya fluktuatif. Misalnya, pada tahun 2015 berada pada angka 75, 6 kemudian sempat menurun menjadi 70,9 pada indeks kerukunan umat beragama kembali naik pada 2019 yakni 73,83. Adapun survei tren toleransi ini rutin dilakukan oleh Kementerian Agama dengan bekerja sama dengan lembaga non-pemerintahan seperti, Setara Institute dan Wahid keanekaragaman Bangsa Indonesia disebabkan oleh beberapa hal, di antaranya sebagai berikut 1. Letak Indonesia yang Berupa KepulauanBerdasarkan data dari Direktorat Jenderal Pemerintahan Umum, Indonesia tercatat memiliki pulau yang di mana pulau telah memiliki nama baku di PBB. Dari sekian banyaknya kepulauan tersebut yang membuat Indonesia menjadi Negara Kesatuan Republik IndonesiaNKRI yang yang harus menumbuhkan sikap toleransi. Masyarakat akan beradaptasi dengan lingkungan yang mereka tempati dan akan terbiasa dengan keberagaman suku, ras, agama, dan budaya. Perbedaan tersebut yang menimbulkan Perbedaan Kondisi AlamDi Indonesia terdapat tiga iklim dalam geografi, yaitu iklim hujan tropis yang mencangkup wilayah Sumatra, Kalimantan, Sulewesi, dan Papua. Iklim hutan musim yang mencangkup wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan memiliki musim hujan teratur akan bermata pencaharian sebagai petani, Serta ada iklim sabana yang mencangkup wilayah Nusa Tenggara dan memiliki musim kemarau panjang dan didominasi oleh padang sabana akan bermata pencaharian sebagai peternak atau hidup kita menjadi damai dan rukun. Walaupun, di setiap lingkungan masyarakat terdapat perbedaan dalam hal pendapat, agama, ras, suku, gender, ide, profesi, dan kebudayaan. Dengan demikian, yang kita dapat dalam menumbuhkan sikap toleransi adalah memberikan manfaat kepada masyarakat untuk saling tolong menolong dan bergotong royong antar sesama dimulai dari sikap saling menghargai dan menghormati. Dengan begitu, toleransi akan memberikan manfaat yang baik untuk kehidupan beragama dan sehari-hari. serta, akan mengurangi adanya rasisme, diskriminasi, konflik yang bisa memecah belah negara. Manfaat dari toleransi tersebut yaitu1. Mempererat hubungan tali persaudaraan antarsesama adanya sikap toleransi hubungan antar golongan agama, antar golongan ras, antar golongan budaya, antar golongan suku, dan antar golongan kepentingan menjadi lebih erat, kondisi ini dapat membuat terhindar adanya kesalahpahaman dan pertikaian yang membuat perpecahan dalam toleransi akan menciptakan kerukunan dalam kehidupan beragama, hal tersebut juga menciptakan hidup yang damai aman dan tentram3. Menghindari timbulnya diskrimanasi atau sifat membeda-bedakan antar sesama toleransi yang saling menghormati dan menghargai perbedaan dapat menghindari konflik, peperangan, pertikaian, permusuhan, dan perpecahan yang merugikan negara. 4. Meningkatkan kekuatan dalam imanSaat kita menerima agama, suku, ras, dan kebudayaan membuat toleransi kita semakin kuat dan menyadari bahwa toleransi adalah hal yang penting dalam kehidupan beragama serta meningkatkan keimanan karena apapun agama, suku, ras, dan budaya kita tetap Meningkatkan rasa nasionalismeToleransi menciptakan rasa naionalisme seorang bangsa jadi meningkat karena bangsa yang maju adalah bangsa yang bisa menerima perbedaan satu orang dengan orang yang lainnya tanpa harus merasa paling benar dan mengurangi penyebab terjadinya tindakan penyalahgunaan kewenangan .6. Dapat mencapai kata mufakatToleransi dapat menumbuhkan kerukunan sehingga bisa mencapai mufakat yaitu mementingkan kepentingan kelompok dibandingkan kepentingan Meruntuhkan rasa paling benar pada diri sendiriToleransi bisa menghilangkan sikap etnosentrisme dan primodialisme dalam bermasyarakat, serta bisa menghilangkan sikap egois, ingin menang sendiri, dan paling benar dalam kehidupan beragama. Toleransi dapat menumbuhkan rasa positif yang membuat kehidupan menjadi lebih rukun, damai, tentram, dan Mempermudah pembangunan negara menjadi lebih majuDengan adanya sikap toleransi hal tersebut mempermudah pembangunan negara menjadi lebih maju karena masyarakat negara tersebut lebih menjunjung tinggi toleransi dibandingkan sikap egois atau menang sendiri dan lebih mementingkan kepentingan kelompok dibandikan kepentingan Toleransi di IndonesiaGus Dur atau Dr. K. H. Abdurrahman Wahid lahir di Jombang, Jawa Timur pada tanggal 7 September 1940. Gus Dur adalah tokoh Muslim Indonesia yang yang menjadi Presiden Indonesia keempat. beliau terkenal karena pemikirannya yg Madjid adalah satu dari sekian tokoh di Indonesia yang fokus pada toleransi agama. Sama dengan Gus Dur, Nurchlish Madjid lahir di Jombang, 17 Maret 1939. Pemikiran tentang pluralisme agama dan banyak Dr. Komaruddin Hidayatfoto Prof. Dr. Komaruddin Dr. Komaruddin Hidayat lahir di Magelang, Jawa Tengah, 18 Oktober 1953. Beliau adalah mantan rektor Universitas Islam Negeri UIN Syarif Hidayatullah yang memiliki pemikiran-pemikirannya soal toleransi. pemikiran beliau biasanya terdapat di dituangkan lewat media masa.
1 Keberagaman harus membentuk masyarakat Indonesia yang memiliki toleransi dan sikap saling menghargai. Oleh karena itu diperlukan adanya komitmen untuk . a. Persatuan bangsa dalam keberagaman b. Membangun darahnya masing-masing c. Mensejahterakan rakyat di daerah tertinggal d. Memajukan daerahnya dalam bingkai persatuan e.
JawabanKomitmen persatuan bangsa dalam keberagamanKomitmen untuk membangun daerahnya masing-masingKomitmen untuk mensejahterakan rakyat di daerah tertinggalKomitmen untuk memajukan daerahnya dalam bingkai persatuanKomitmen persatuan antara sesama umat seagama dengan semangat ukhuwahJawaban A. Komitmen persatuan bangsa dalam keberagamanDilansir dari Ensiklopedia, keberagaman harus membentuk masyarakat indonesia yang memiliki toleransi dan sikap saling karena itu,diperlukan adanya komitmen persatuan bangsa dalam keberagaman.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Organisasi kemahasiswaan merupakan wahana penting dalam membentuk kepribadian dan pola pikir mahasiswa. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, kita telah menyaksikan peningkatan perhatian terhadap isu radikalisme yang muncul di kalangan mahasiswa. Radikalisme dapat muncul dalam berbagai bentuk, termasuk ekstremisme politik, radikalisme agama, atau ekstremisme ideologis. Oleh karena itu, saat ini adalah saat yang tepat bagi organisasi kemahasiswaan untuk melangkah maju dan memainkan peran aktif dalam melawan radikalisme serta mempromosikan nilai-nilai yang positif, seperti keberagaman, toleransi, dan dialog yang dipahami bahwa radikalisme pada mahasiswa mengacu pada adopsi atau dukungan ideologi atau tindakan yang ekstrem dalam konteks lingkungan kampus. Istilah ini sering digunakan untuk menggambarkan mahasiswa yang terlibat dalam gerakan atau tindakan radikal atau ekstrem dalam politik, agama, atau ideologi tertentu. Radikalisme pada mahasiswa dapat menjadi masalah apabila terjadi tindakan kekerasan, intoleransi, atau ancaman terhadap keamanan dan stabilitas sosial. Salah satu faktor yang berkontribusi pada munculnya radikalisme pada mahasiswa yaitu ketidakpuasan politik, faktor ideologis, ketidakpuasan sosial dan ekonomi, serta pendidikan yang adalah generasi masa depan yang akan membentuk arah dan wajah bangsa. Oleh karena itu, organisasi kemahasiswaan memiliki tanggung jawab besar untuk menciptakan lingkungan yang aman, inklusif, dan bermartabat bagi semua anggotanya, tanpa memandang latar belakang sosial, etnis, agama, atau keyakinan politik mereka. Seperti yang kita tau bahwa saat ini para mahasiswa sangat responsive terhadap permasalahan-permasalahan politik yang sedang terjadi saat ini. Antiradikalisme harus menjadi pilar utama dalam kehidupan kampus, yang dihayati oleh semua anggota organisasi kemahasiswaan. Pentingnya antiradikalisme dalam organisasi kemahasiswaan tidak dapat diabaikan. Pertama, antiradikalisme dapat membantu membangun kebanggaan mahasiswa terhadap institusi mereka. Mahasiswa yang merasa aman dan nyaman di lingkungan kampus yang aman dan harmonis akan lebih termotivasi untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan akademik dan kegiatan sosial. Dalam lingkungan yang positif, mereka akan merasa didengar, dihargai, dan mampu berkembang secara penuh sebagai individu yang berkontribusi dalam memajukan negara Indonesia. Kedua, antiradikalisme dalam organisasi kemahasiswaan akan melindungi kebhinekaan dan kebebasan berpendapat. Mahasiswa dari berbagai latar belakang dan keyakinan akan merasa diterima dan dihargai, sementara ide-ide dan perspektif yang berbeda dapat didiskusikan secara terbuka tanpa rasa takut atau ancaman. Dalam suasana yang mendukung kebebasan berpendapat, mahasiswa akan lebih berani menyuarakan ide-ide mereka, mempertanyakan norma, dan mendorong perubahan yang membaik. Ketiga, antiradikalisme dalam organisasi kemahasiswaan akan memperkuat kualitas pendidikan. Dengan menghindari radikalisme dan ekstremisme, energi mahasiswa dapat terarah pada kegiatan yang produktif dan konstruktif, seperti pengembangan keterampilan, riset, dan pelayanan masyarakat. Mahasiswa akan lebih mampu mengembangkan potensi akademik mereka dengan baik, menjalin hubungan sosial yang sehat, dan mengasah kemampuan kepemimpinan yang akan berguna dalam kehidupan profesional mereka di masa depan. Berikut merupakan langkah-langkah praktis perlu diambil untuk mewujudkan antiradikalisme dalam organisasi untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran tentang radikalisme dan bahayanya. Misalnya seperti mengadakan Seminar, diskusi, atau lokakarya yang melibatkan pakar, aktivis, dan akademisi dapat membantu memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang akar penyebab radikalisme, metode rekrutmen, serta cara-cara kemahasiswaan harus mendorong dialog yang sehat dan membuka ruang bagi semua suara yang berbeda. Diskusi yang terbuka, saling mendengarkan, dan menghargai perbedaan akan membantu menciptakan pemahaman yang lebih baik dan mendorong toleransi di antara anggota organisasi. Pembentukan forum atau kelompok diskusi yang berfokus pada isu-isu sensitif juga dapat menjadi wadah untuk memperdalam pemahaman dan memecahkan konflik yang mungkin muncul. Hal ini juga melatih mahasiswa untuk berpikir kritis terhadap masalah-masalah yang tengah terjadi pada lingkungan masyarakat. Mahasiswa yang akif dan kritis akan mampu membawa perubahan dan memberi solusi bagi permasalahan yang terjadi di dalam antarorganisasi dan kegiatan lintas budaya perlu didorong. Melalui kerjasama dalam proyek-proyek yang melibatkan anggota dari berbagai organisasi kemahasiswaan, mahasiswa akan memiliki kesempatan untuk memahami dan menghargai keberagaman, serta membangun hubungan yang kuat dan saling mendukung. Acara-acara yang mempromosikan keberagaman budaya, seperti festival budaya atau pertukaran pelajar, juga dapat membantu memperluas wawasan dan pemahaman mahasiswa tentang dunia di luar ruang dan pengurus organisasi kemahasiswaan harus menjadi teladan dalam menerapkan antiradikalisme. Mereka perlu menunjukkan sikap yang inklusif, adil, dan mampu mendengarkan pandangan-pandangan yang berbeda. Membangun hubungan yang harmonis dan memberikan teladan kepemimpinan yang positif akan membawa dampak yang besar pada anggota organisasi dan memberikan perubahan yang positif di lingkungan kampus. Dalam mengusung gerakan antiradikalisme, Namun tentunya penting untuk diingat bahwa hal ini tidak boleh dijadikan alasan untuk membatasi kebebasan berpendapat atau memadamkan semangat kritis mahasiswa. Kebebasan akademik adalah hak yang harus dijunjung tinggi dalam kehidupan kampus. Namun, kebebasan tersebut juga harus diimbangi dengan tanggung jawab dalam menghormati hak-hak orang lain dan menghindari penyebaran kebencian, diskriminasi, atau disimpulkan, antiradikalisme dalam organisasi kemahasiswaan memiliki peran yang penting dalam membentuk kepribadian, nilai, dan sikap mahasiswa. Dengan menguatkan harmoni, toleransi, dan dialog yang sehat, organisasi kemahasiswaan dapat menjadi agen perubahan positif dalam masyarakat. Melalui pemahaman, kesadaran, dan langkah-langkah konkret, kita dapat menciptakan lingkungan kampus yang inklusif, damai, dan penuh keberagaman, di mana mahasiswa dapat tumbuh dan berkembang menjadi pemimpin masa depan yang bertanggung jawab dan mampu menjembatani perbedaan untuk mencapai kebaikan bersama. Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Keberagamanharus membentuk masyarakat Indonesia yang memiliki toleransi dan sikap saling menghargai. Oleh karena itu diperlukan? A. Komitmen persatuan bangsa dalam kebergaman. B. Komitmen untuk membangun daerahnya masing-masing. C. Komitmen untuk menyejahterakan rakyat di daerah tertinggal. D. Komitmen untuk memajukan daerahnya dalam bingkai